Penulis : Kharisma Ayu Alamiarti
Guru BK SMA Negeri 1 Gondang
Penilaian Akhir Semester I telah selesai. Siswa Kelas XII khususnya, mereka akan memasuki masa krusial di semester akhir. Selain dalam proses pembelajaran dan penyelesaian tugas mata pelajaran di semester II mendatang, siswa kelas XII dihadapkan oleh kondisi yang memaksa mereka untuk memikirkan kelanjutan karir setelah lulus dari SMA. Beragam pertanyaan dari orang tua, kerabat dan sahabat tentang “Kemana Setelah Lulus SMA ? Kuliah mau ambil jurusan apa?” mulai hadir dalam kehidupan mereka. Siap atau tidak siap mereka akan meninggalkan masa remaja dan memasuki masa dewasa awal dengan tugas perkembangan yang baru. Ketidaksiapan memasuki masa remaja akhir seringkali menjadi beban yang menguras energi bagi siswa yang belum memiliki arah atau perencanaan karir yang belum matang.
Berdasarkan data hasil layanan bimbingan konseling di SMA Negeri Gondang di Jurusan IPA, sebagian besar siswa sudah mulai sadar tentang rencana karir untuk masa depannya. Dari 180 siswa di kelas XII, siswa yang ingin melanjutkan kuliah lebih dari 145 siswa, 35 lainnya memiliki rencana karir setelah lulus SMA yaitu bekerja, kursus dan berwirausaha. Hal tersebut sudah cukup menggambarkan bahwa misi SMA Negeri 1 Gondang yaitu memberikan motivasi siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Misi tersebut tentunya akan berhasil ketika semua pihak menyadari pentingnya peran dari berbagai elemen yang mendukung.
Salah satunya melalui peran layanan bimbingan konseling disekolah, misi itu akan lebih optimal jika ada peran serta dari orang tua dalam proses perencanaan karir siswa yang lebih matang. Beberapa kasus ditemui Guru BK, bahwa siswa mengalami stres ketika dihadapkan situasi yang saling tidak mendukung antara anak dengan orang tua. Dalam teori Pendekatan Gestalt ada posisi top dog dan under dog yang berkembang. Sebagai contoh, Siswa A ingin sekali lanjut kuliah, tapi karena keadaan ekonomi orang tua yang kurang, ia menjadi takut untuk melangkah lebih jauh berkomunikasi dengan orang tua, karena orang tua sudah menuntutnya untu bekerja setelah lulus SMA. Dalam kasus lain, Siswa B ingin masuk jurusan di bidang pendidikan, tapi orang tua tidak setuju dan mengharuskan anaknya masuk di jurusan bidang kesehatan. Masalah masalah tersebut yang sering ditemui oleh Guru BK ketika melayani siswa kelas XII ketika konsultasi Jurusan.
Layanan BK untuk siswa yang mengalami permasalahan dengan orang tua tentang perencanaan karir diberikan melalui layanan responsif berupa konseling individual ataupun layanan konseling kelompok. Akan tetapi, peran orang tua tetaplah menjadi bagian sangat penting dalam proses perencanaan karir siswa. Proses komunikasi dan diskusi yang saling terbuka sangat dibutuhkan antara anak dan orang tua dalam membicarakan tentang jurusan perkuliahan, suasana keluarga yang mendukung untuk arah karir anak, penerimaan yang tulus atas kelebihan dan kekurangan yang dimiliki anak, kemampuan mendengarkan apa yang menjadi keinginan dan cita cita anak juga sangat dibutuhkan agar mereka merasa dihargai, dan tentunya dukungan baik secara materi maupun dukungan dalam bentuk perkataan lisan, doa dan restu menjadi hal yang tidak bisa ditinggalkan untuk putra putri tercinta dalam meraih kesuksesan di masa depan. Jadi, proses perencanaan karir siswa akan optimal akan tercipta ketika siswa mendapatkan dukungan penuh dari orang tua baik secara lahir maupun batin.
Beri Komentar