PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PAI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL AIDS PADA SISWA KELAS XII MIPA 2 SMA NEGERI 1 GONDANG TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Kurnia Siti Jariyah
SMA Negeri 1 Gondang
Email: kurniasj4@gmail.com
Abstract |
||
Keywords: (Increasing Understanding, Media Visual Aids, Material on the History of the Development of Islam in Indonesia) | The background of this research is the low level of understanding of the Material History of the Development of Islam in Indonesia. This is known in the pre-cycle phase. So that students who complete only 4 students or 22%. Therefore, one of the efforts made by researchers in increasing student understanding is through the use of Visual Aids media.
The formulation of the problem in this study is “Is the use of the Problem Based Learning learning model assisted by Visual Aids media can increase understanding of the subject of Islamic Religious Education (PAI) material on the History of the Development of Islam in Indonesia in class XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gondang 2022 Academic Year/ 2023? “. This Classroom Action Research Method (CAR) consists of three cycles with four stages at each stage, namely planning, implementing, observing, and reflecting. Data collection techniques used are observation, tests, and documentation. The research instruments used were observation sheets of teacher and student activities, test sheets of multiple choice questions, and documentation. The results showed that 1) the use of Visual Aids media in this study increased in value from the results of observations of teacher activities in cycle 1 to cycle 3. 2) Understanding of historical material for the development of Islam in Indonesia through Visual Aids media experienced an increase in student understanding, which can be seen from the acquisition of scores average in cycle 1 to cycle 3. |
|
Abstrak | ||
Kata kunci:
(Peningkatan Pemahaman, Media Visual Aids, Materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia)
|
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya tingkat pemahaman Materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia. Hal tersebut diketahui pada fase prasiklus. Sehingga siswa yang tuntas hanya 4 siswa atau 22%. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan peneliti dalam meningkatkan pemahaman siswa yaitu melalui penggunaan media Visual Aids.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning berbantu media Visual Aids dapat meningkatkan pemahaman pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia di kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gondang Tahun Pelajaran 2022/2023? “. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari tiga siklus dengan empat tahapan pada setiap tahapannya yaitu perencanan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang diguakan adalah lembar observasi aktifitas guru dan siswa, lembar tes butir soal pilihan ganda, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) penggunaan media Visual Aids dalam penelitian ini terjadi peningkatan nilai dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus 1 hingga siklus 3. 2) Pemahaman materi sejarah perkembangan Islam di Indonesia melalui media Visual Aids mengalami peningkatan pemahaman siswa dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata pada siklus 1 hingga siklus 3 |
|
PENDAHULUAN
(Peningkatan Pemahaman Materi PAI Sejarah Perkembangan Isla di Indonesia dengan Menggunakan Media Visual AIDS Pada Siswa Kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gondang Tahun Pelajaran 2022/2023)
Aspek SKI dalam PAI memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung kearifan digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Materi Sejarah Kebudayaan Islam merupakan materi yang dianggap sulit bagi sebagian peserta didik.
Salah satu materi yang penting untuk dipelajari siswa pada mata pelajaran PAI aspek SKI adalah Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia. Pada materi ini terdapat beberapa konsep materi yang harus difahami siswa untuk mengetahui perkembangan peradaban Islam pada awal masuknya Islam ke nusantara hingga berkembangnya Islam pada abad 20.
Kemampuan siswa dalam memahami sesuatu yang diungkapkan oleh guru masih terbilang kurang. Banyak siswa hanya sekedar mampu mengetahui apa yang sedang dipelajari tetapi tidak mampu mengerti konsep dari pemebelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru sebagai sumber belajar dan fasilitator harus senantiasa mempersiapkan diri dalam perencanaan, pelaksanan, dan pengevaluasian hasil pembelajaran yang telah disampaikan.
Pengalaman guru PAI di kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gondang kab.Sragen pada pembelajaran materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia masih mengalami kesulitan atau permasalahan sebagai berikut: (1) Guru masih kurang variatif dalam penggunaan media pembelajaran, (2) siswa belum memahami betul materi yang telah disampaikan oleh guru. Kondisi seperti ini sangatlah menghambat proses berkembangnya pemahaman siswa secara merata dalam pembelajaran PAI materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia. Banyak siswa yang masih belum mencapai angka minimum KKM yakni 75. Hal ini sangatlah bertolak belakang dengan apa yang diharapkan oleh guru. Selama ini siswa kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gondang yang mempunyai kemampuan menjawab benar menurut nilai ualangan harian yang telah dilakukan oleh guru kelas pada pembelajaran PAI materi Masa Kejayaan Islam berkisar 13 siswa dari 32 siswa.[1]
Rendahnya kualitas pemahaman siswa merupakan fenomena yang biasa terjadi di berbagai era. Dalam hal ini penggunaan sumber-sumber belajar yang tersedia sangatlah perlu dimanfaatkan dengan baik agar guru juga dapat lebih optimal dalam meningkatkan pemahaman siswa. Melihat penguasaan siswa terhadap pembelajaran PAI materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia,dalam penelitian ini media yang dipilih adalah media Visual Aids.
Media Visual Aids merupakan suatu media yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa. Yang selama ini pembelajaran hanya berorientasi terhadap pencapaian target dalam penguasaan materi yang hanya untuk jangka pendek namun untuk jangka panjang dalam kehidupan mereka agar dapat memecahkan persoalan yang dihadapinya. Menurut M. Rudy Sumiharson Media Visual Aids merupakan sebuah media yang membantu menstimulasi indera mata (penglihatan) pada waktu terjadinya proses pembelajaran.[2]
Mata pelajaran yang diambil dalam penelitian ini adalah PAI materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia. Melihat materi yang diuraikan tersebut, Media Visual Aids merupakan media yang sesuai, dikarenakan materi tersebut merupakan materi yang sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh siswa. Dan siswa dapat dengan mudah memahami materi tersebut apabila siswa disajikan langsung dengan bantuan alat yang dapat menstimulus penglihatan mereka. Karena siswa akan lebih mudah mendengarkan dengan melihat langsung simulasi cerita dibandingkan hanya dengan mendengarkan guru bercerita.
Subjek yang akan diteliti merupakan kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gondang, dimana siswa kelas ini yang memiliki karakteristik yang suka ingin tahu akan hal-hal baru dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pada kelas XII MIPA 2 sesuai untuk diterapkan pembelajaran berbasis masalah dengan penggunaan media Visual Aids dalam proses pembelajarannya.
Didukung dengan adanya jurnal-jurnal pendidikan dan penelitihan terdahulu yang telah menguraikan keefektifan penggunaan media pembelajaran ini dalam menciptakan proses pembelajaran yang bermakna. Salah satu peneliti yang membuktikan keberhasilan penerapan media Audio Visual Aids adalah Siti Saodah pada kelas V di MI Ma’arif NU 1 Pageraji. Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang peneliti laksanakan ini terletak pada penggunaan media yakni menggunakan media Visual Aids untuk meningkatkan pemahaman pada siswa kelas XII MIPA 2 materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia mata pelajaran PAI.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melaksanakan penelitian dengan judul “Peningkatan Pemahaman Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia, Melalui Model Pembelajran Problem Based Learning Berbantu Media Visual Aids Pada Siswa Kelas XII MIPA 3 SMA Negeri 1 Gondang Tahun Pelajaran 2022/2023”.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kurt Lewin.
Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gondang yang beralamat di Jalan Wisma Praja No.35 Gondang kabupaten Sragen. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2022-2023.
Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Gondang, tahun pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa dalam satu kelas yang mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ada 18 siswa.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja harus realistik dan data dapat diukur. Indikator kinerja yang digunakan oleh peneliti, adalah:
Nilai KKM > 75, Minimal 80% dari jumlah siswa telah mencapai KKM 75, Nilai akhir dari aktivitas siswa dan guru yaitu ≥80.
Teknik Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah guru, siswa, data kualitatif berupa hasil observasi, dan data kuantitatif berupa hasil tes pada siklus 1, 2, dan 3. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi aktivitas guru dan siswa, hasil tes siswa, serta dokumentasi. Adapun instrument penelitian adalah lembar observasi dan tes berbentuk pilihan ganda.
Teknik Analisis Data
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, yaitu:
1) Data kuantitatif (nilai hasil tes belajar siswa) dapat dianalisa secara deskriptif, seperti mencari nilai rata-rata dan prosentase keberhasilan belajar dan lain-lain.
2) Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), afektif, aktifitas siswa dalam mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, dapat dianalisis secara kualitatif. Digunakan untuk menganalisis data hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Prosedur Tindakan Penelitian
Berdasarkan model penelitian tindakan kelas yang dipilih dalam penelitian ini yaitu model Kurt Lewin, maka rencana tindakan dalam penelitian ini akan dilaksanakan dengan tiga siklus. Setiap siklus membutuhkan waktu 2×45 menit dalam pelaksanaannya. Adapun rencana tindakan akan diuraikan sebagai berikut :
Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencaaan ini yaitu merefleksikan dan menganalisis masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran serta mencari alternatif pemecahan masalahnya. Sehingga dari hasil tersebut peneliti akan dapat melakukan kegiatan selanjutnya seperti berikut : Kegiatan utama yang dilakukan peneliti dalam tahap perencanaan ini yaitu :
Pelaksanaan tindakan berpatokan pada RPP dan skenario pembelajaran secara runtut yakni kegiatan awal, pada kegiatan awal guru melaksanakan pengkondisian kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa. Pada kegiatan inti guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media Visual Aids berupa video pembelajaran dan kegiatan penutup sebagai kegiatan refleksi, tindak lanjut dan evaluasi.
Dalam kegiatan pengamatan peneliti dan guru mengumpulkan serta menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. Fokus pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut :
Pada tahap ini guru dan observer mengevaluasi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil observasi. Hasil observasi dikumpulkan, kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan mencari kendala-kendala atau kekurangan kekurangan selama pembelajaran berlangsung. Jika ternyata hasil yang diperoleh belum berhasil maka akan dilakukan siklus selanjutnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data Sebelum Tindakan
Berdasarkan data hasil pretes siswa terhadap pemahaman materi Sejarah Perkembangan Isla di Indonesia, didaptkan hasil sebagai berikut : nilai tertinggi adalah 80, nilai sebanyak 4 siswa. Nilai terendah adalah 40 sebanyak 1 siswa. Jumlah siswa yang dinyatakan tuntas atau dengan nilai di atas KKM sebanyak 4 siswa dengan persentase 22%, sedangkan jumlah siswa yang dinyatakan tidak tuntas atau mendapatkan nilai dibawah KKM sebanyak 14 siswa dengan persentase 78%. Adapun rata-rata kelas adalah 65.
Hasil Siklus 1
Siklus 1 terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Pada tahap perencanaan siklus 1, peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut : membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat lembar penilaian pemahaman, membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta menyiapkan alat dan bahan untuk proses pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru mengucapkan salam, menanyakan kabar, dan memanjatkan syukur kepada Allah SWT. Kemudian guru memeriksa kehadiran siswa dan dan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik agar siap mengikuti pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan cara mengaitkan materi yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya dan mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitan dengan pelajaran yang telah dan akan dilakukan. Guru juga memberikan motivasi berupa gambaran manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari hari kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas serta mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan inti pembelajaran ini menggunakan model Problem based learning dengan sintaks pembelajaran yaitu : orientasi pada masalah, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Siswa mengamati gambar yang ada di dalam slide dan video yang ditayangkan oleh guru, yang kemudian siswa diberikan beberapa permasalahan yang harus dipecahkan. Kemudian guru membentuk dua kelompok diskusi. Setiap kelompok diberi tugas untuk mencari informasi dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah yang telah diberikan. Dan mengolah data untuk dapat mengerjakan lembar kerja yang diberikan guru. Setelah selesai berdiskusi, peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Sementara kelompok yang lain menanggapi dan memberikan pertanyaan. Setelah kegiatan presentasi selesai siswa bersama guru menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada kegiatan ini. Kemudian setelah itu siswa mengerjakan soal evaluasi sejarah Perkembangan Islam di Indonesia.. Pada akhir pembelajaran, siswa dan guru merefleksian pembelajaran yang telah dilakukan dengan memberikan pertanyaan yang berupa perasaan dan pengalaman apa yang telah didapatkan dari setelah mengerjakan kegiatan ini., kemudian mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi yang baru diselesaikan dan mengagendakan materi yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya. Pembelajaran ditutup dengan doa akhir belajar dan salam.
Hasil pengamatan siklus 1 diperoleh hasil sebagai berikut :
Dari 18 aspek yang diamati pada keseluruhan kegiatan pembelajaran skor akhir yang didapatkan guru adalah 79,16.
Kehadiran memperoleh skor 94,44, keaktifan memperoleh skor 70,37. Kerjasama dalam kelompk memperoleh skor 72,22, kemampuan berkomunikasi memperoleh skor 74,07.
Berdasarkan data hasil tes siswa terhadap pemahaman materi Masa Kejayaan Islam pada siklus 1, didapatkan hasil sebagai berikut : nilai tertinggi adalah 90, nilai sebanyak 3 siswa. Nilai terendah adalah 60 sebanyak 1 siswa. Jumlah siswa yang dinyatakan tuntas atau dengan nilai di atas KKM sebanyak 8 siswa dengan persentase 44,4%, sedangkan jumlah siswa yang dinyatakan tidak tuntas atau mendapatkan nilai dibawah KKM sebanyak 10 siswa dengan persentase 55,6%. Adapun rata-rata kelas adalah 76,94
Dalam tahap refleksi ini, peneliti dapat mengidentifikasi kendala beserta penyebabnya dan upaya perbaikan yang harus dilakukan oleh peneliti sendiri sebagi guru selama proses penelitian. Adapun beberapa kendala yang dihadapi, antara lain sebagai berikut :
Berdasarkan penyebab dari kendala yang dihadapi, dapat diketahui bahwa siklus 1 kurang maksimal dalam mengatasi peningkatan pemahaman pada siswa. oleh karena itu, peneliti melakukan upaya perbaikan dengan melanjutkan ke siklus 2 untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai indikator kinerja yang telah disusun. Upaya perbaikan yang akan dilaksanakan antara lain penggunaan media yang lebih efektif, guru lebih memotivasi siswa agar berani mengungkapkan pendapatnya serta memberikan perhatian lebih pada siswa agar mereka lebih memahami materi yang disampaikan.
Hasil Siklus 2
Siklus 2 terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh peneliti diantaranya yaitu memperbaiki Rencana Pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) beserta penilaiannya, menyiapkan instumen tes yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa, menyiapkan Lembar Kerja Siswa ( LKS ), serta menyiapkan Instrumen observasi guru dan siswa guna mengetahui aktivitas yang terjadi dalam kelas.
Pelaksanaan tahap tindakan ini ada tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan ini, dan kegiatan penutup. Kegiatan tersebut dijelaskan antara lain sebagai berikut.
Pada kegiatan awal pembelajaran, guru masuk dan mengucapkan salam, menanyakan kabar, mengecek kehadiran siswa, kemudian berdoa yang dipimpin oleh seorang siswa. setelah ittu, guru melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi agar siswa semangat dalam belajar, dan membuat kontrak belajar dengan siswa agar pembelajaran dapat berjalan dengan tertib.
Pada kegiatan pembelajaran ini masih menggunakan model Problem Based Learning dengan menggunakan alat bantu visual AIDS, dengan sintaks pembelajaran yaitu : orientasi pada masalah, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Siswa mengamati gambar yang ada di dalam slide PPT dan video yang ditayangkan oleh guru, yang kemudian siswa diberikan beberapa permasalahan yang harus dipecahkan. Kemudian guru membentuk dua kelompok diskusi. Setiap kelompok diberi tugas untuk mencari informasi dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah yang telah diberikan. Dan mengolah data untuk dapat mengerjakan lembar kerja yang diberikan guru. Setelah selesai berdiskusi, peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Sementara kelompok yang lain menanggapi dan memberikan pertanyaan. Setelah kegiatan presentasi selesai siswa bersama guru menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada kegiatan ini. Setelah itu peserta didik mengerjakan soal evaluasi untuk siklus ini.
.
Pada akhir pembelajaran, siswa dan guru merefleksian pembelajaran yang telah dilakukan dengan memberikan pertanyaan yang berupa perasaan dan pengalaman apa yang telah didapatkan dari setelah mengerjakan kegiatan ini., kemudian mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi yang baru diselesaikan dan mengagendakan materi yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya. Pembelajaran ditutup dengan doa akhir belajar dan salam..
Hasil pengamatan siklus 2 diperoleh hasil sebagai berikut :
Dari 18 aspek yang diamati pada keseluruhan kegiatan pembelajaran skor akhir yang didapatkan guru adalah 84,72.
Kehadiran memperoleh skor 96,29, keaktifan memperoleh skor 77,77. Kerjasama dalam kelompk memperoleh skor 81,48, kemampuan berkomunikasi memperoleh skor 79,62.
Berdasarkan data hasil tes siswa terhadap pemahaman materi Masa Kejayaan Islam pada siklus 1, didapatkan hasil sebagai berikut : nilai tertinggi adalah 90, nilai sebanyak 4 siswa. Nilai terendah adalah 65 sebanyak 1 siswa. Jumlah siswa yang dinyatakan tuntas atau dengan nilai di atas KKM sebanyak 14 siswa dengan persentase 77,8%, sedangkan jumlah siswa yang dinyatakan tidak tuntas atau mendapatkan nilai dibawah KKM sebanyak 4 siswa dengan persentase 22,2%. Adapun rata-rata kelas adalah 81,38
Beberapa kendala yang dihadapi, antara lain sebagai berikut :
Berdasarkan penyebab dari kendala yang dihadapi, dapat diketahui bahwa siklus 2 Sudah berjalan dengan cukup baik namun masih kurang maksimal dalam mengatasi peningkatan pemahaman pada siswa. oleh karena itu, peneliti melakukan upaya perbaikan dengan melanjutkan ke siklus 3 untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai indikator kinerja yang telah disusun. Upaya perbaikan yang akan dilaksanakan antara lain keterampilan penggunaan media, komunikasi yang lebih aktif dengan siswa, serta pemberian reward dan punishment bagi siswa.
Hasil Siklus 3
Siklus 3 terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh peneliti diantaranya yaitu menyiapkan Rencana Pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) beserta penilaiannya, menyiapkan instrumen tes yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa, menyiapkan Lembar Kerja Siswa ( LKS ), serta menyiapkan Instrumen observasi guru dan siswa guna mengetahui aktivitas yang terjadi dalam kelas.
Pelaksanaan tahap tindakan ini ada tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan ini, dan kegiatan penutup. Kegiatan tersebut dijelaskan antara lain sebagai berikut.
Pada kegiatan awal pembelajaran, guru masuk dan mengucapkan salam, menanyakan kabar, mengecek kehadiran siswa, kemudian berdoa yang dipimpin oleh seorang siswa. setelah itu, guru melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi agar siswa semangat dalam belajar, dan membuat kontrak belajar dengan siswa agar pembelajaran dapat berjalan dengan tertib.
Pada kegiatan pembelajaran ini masih menggunakan model Problem Based Learning dengan menggunakan alat bantu visual AIDS, dengan sintaks pembelajaran yaitu : orientasi pada masalah, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Siswa mengamati gambar yang ada di dalam slide PPT dan video yang ditayangkan oleh guru, yang kemudian siswa diberikan beberapa permasalahan yang harus dipecahkan. Kemudian guru membentuk dua kelompok diskusi. Setiap kelompok diberi tugas untuk mencari informasi dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah yang telah diberikan. Dan mengolah data untuk dapat mengerjakan lembar kerja yang diberikan guru. Setelah selesai berdiskusi, peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Sementara kelompok yang lain menanggapi dan memberikan pertanyaan. Setelah kegiatan presentasi selesai siswa bersama guru menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada kegiatan ini. Setelah itu peserta didik mengerjakan soal evaluasi untuk siklus ini.
Pada akhir pembelajaran, siswa membuat rangkuman pembelajaran dengan bimbingan guru tentang materi yang baru mereka pelajari, kemudian mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi yang baru diselesaikan dan mengagendakan materi yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru menyimpulkan materi dan refleksi pembelajaran dan memberikan penugasan berupa tes evaluasi yang harus dikerjakan siswa. Pembelajaran ditutup dengan doa akhir belajar dan salam.
Hasil pengamatan siklus 2 diperoleh hasil sebagai berikut :
Dari 18 aspek yang diamati pada keseluruhan kegiatan pembelajaran skor akhir yang didapatkan guru adalah 94,44.
Kehadiran memperoleh skor 100, keaktifan memperoleh skor 85,18. Kerjasama dalam kelompk memperoleh skor 92,59, kemampuan berkomunikasi memperoleh skor 88,88.
Berdasarkan data hasil tes siswa terhadap pemahaman materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia pada siklus 3, didapatkan hasil sebagai berikut : nilai tertinggi adalah 100, nilai sebanyak 2 siswa. Nilai terendah adalah 80 sebanyak 1 siswa. Jumlah siswa yang dinyatakan tuntas atau dengan nilai di atas KKM sebanyak 18 siswa dengan persentase 100 %, sedangkan jumlah siswa yang dinyatakan tidak tuntas atau mendapatkan nilai dibawah KKM sebanyak 0 siswa dengan persentase 0 %. Adapun rata-rata kelas adalah 87,22
Hasil yang didapat pada siklus 3 ini lebih meningkat dibandingkan dengan pelaksanaan siklus 2. Peningkatan tersebut terlihat di hasil observasi siswa dimana keaktifan siswa, guru, dan hasil tes pemahaman siswa. Merujuk pada hasil yang diperoleh pada siklus 3, terlihat peningkatan dalam hal perolehan presentase hasil tes dan observasi baik dari aktivitas guru dan siswa. Maka peneliti memutuskan untuk tidak melaksanakan siklus berikutnya karena suatu indicator kinerja yang disusun telah terpenuhi.
Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi pada aktivitas guru yang telah dilaksanakan pada siklus 1, menujukkan bahwa media Visual Aids belum terlaksana dengan maksimal. Pada siklus 1, aktivitas guru terlihat belum terlaksana dengan sebagaimana kegiatan yang telah disusun dengan waktu yang telah direncnakan. Hasil yang diperoleh dari siklus 1 ini adalah 79,16. Pada siklus 2 hasil observasi aktivitas guru memeroleh skor 84,72. Dari siklus 1 ke siklus 2, terjadi peningkatan nilai untuk aktivitas guru sebanyak 5,56. Pada siklus 3 hasil observasi aktivitas guru memeroleh skor 94,44. Dari siklus 2 ke siklus 3 terjadi peningkatan nilai untuk aktivitas guru sebanyak 9,72.
Hasil yang diperoleh pada siklus 1 ini adalah : kehadiran 94,44, keaktifan 70, 37, keaktifan dalam diskusi 72,22, kemampuan berkomunikasi 74,07. Hal tersebut menunjukkan aktivitas siswa belum maksimal. Pada siklus 2 hasil observasi aktivitas siswa memperoleh hasil : Kehadiran 96,29, keaktifan 77,77, keaktifan dalam diskusi 81,48, kemampuan berkomunikasi 79,62. Hasil yang diperoleh sudah lebih meningkat dibandingkan siklus 1, namun belum sepenuhnya maksimal sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus 3. Hasil yang diperoleh pada siklus 3 adalah : kehadiran 100, keaktifan 85,18, keaktifan dalam diskusi 92,59, kemampuan dalam berkomunikasi 88,88. Hasil pada siklus 3 menunjukkan aktivitas siswa termasuk ke dalam kategori tinggi.
Berdasarkan tes hasil belajar yang dilakukan tiap pembelajaran atau persiklusnya
diketahui bahwa siswa semakin aktif pada pertemuan berikutnya meskipun pada pertemuan pertama hasilnya kurang dari harapan. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah ketuntasan. Pada siklus 1 persentase ketuntasan 44,4% dengan nilai rata-rata 76,94. Pada siklus 2 persentase ketuntasan 77,8% dengan nilai rata-rata 81,38. Pada siklus 3 persentase ketuntasan meningkat menjadi 100% dengan rata-rata 87,22
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
REFERENSI ATAU DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2016. Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Baihaqi, M. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Surabaya: LAPIS-PGMI
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Hamalik, Omear. 2011. Proses Belajar-Mengajak. Jakarta: Bumi Aksara Harjanto. 2000. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rieneka Cipta
Jalaluddin. 2010. filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia
Karim, M. Abdul. 2009. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka BOOK Publisher
Rianawati. 2010. Sejarah & Peradaban Islam. Pontianak: STAIN Pontianak
Rinawi. 2010. Sejarah & Peradaban Islam. Pontianak: STAIN Pontianak
Samani Muchlas. 2011. Pendidikan Bermakna. Surabaya: Penerbit SIC Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana
Sudikin dan Basrowi. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Insan Cendekia
Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Rema Rosdakarya
Sudjana, Nana. 2013. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Suharsimi. 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian. Yogyakarta: Ar- Ruzzmedia
Sujino, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raga Grafindo Persada
Sumiharson, M. Rudy & Hisbiyatul Hasanah. 2017. Media Pembelajaran. Jawa Timur: CV Pustaka Abadi
Sunaryo, Wahyu. 2012. Taksonomi Kognitif . Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Syarifan. 2009. Motivasi Belajar. Surabaya: LAPIS-PGMI
Usman, Bassyaruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers
Yatimin Abdullah. 2006. Studi Islam Kontemporer. Jakarta: Amzah
Singarimbun Masri dan Effendi Sofian. 2008: Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES
Aris shoimin. 2014. Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yokyakarta: AR-ruz media
Uci Nurhayati. 2019. Peningkatan Pemahaman Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Materi Fathu Makkah Media Visual Aids Pada Siswa Kelas VA MI Trabiyatul Islamiyah Sukodono Sidoarjo. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel Surabaya
[1] Kurnia Siti Jariyah,SMAN 1 Gondang, 5 November 2022
[2] M. Rudy Sumiharson, Hisbiyatul Hasanah, Media Pembelajaran (Jawa Timur: CV Pustaka Abadi,2017) 5
Beri Komentar