PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PROBLEM BASED LEANING PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI MENJAUHI PERGAULAN BEBAS DAN ZINA DI KELAS X IPA SMA AL- AMIN PALUR TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Ida Rahmawati
Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab)
UIN Raden Mas Said Surakarta
E-mail: idarahmawati13189@gmail.com
Abstract: The purpose of this study was to find out the Problem Based Learning Learning Model in improving student learning outcomes in the material of maintaining human dignity by avoiding promiscuity and adultery. This type of research is Classroom Action Research (CAR). The location of this research was at Al-Amin Palur High School Class X IPA. The time of the research was from September 2022 to December 2022. The results obtained in this study indicate that using the Problem Based Learning Learning Model in improving student learning outcomes increases. This can be seen in the percentage of test completion in each competency. In the pre cycle of student completeness by 10.0%, cycle 1 student completeness by 30%, cycle 2 student completeness by 70% and in cycle 3 student completeness by 100%. From these results it is evident that the use of Problem based Learning learning models can improve student learning outcomes.
Keyword: Learning outcomes, Problem Based Learning
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi menjaga martabat manusia dengan menghindari pergaulan bebas dan zina.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tempat penelitian ini di SMA Al-Amin Palur Kelas X IPA Waktu penelitian adalah dari bulan september 2022 sampai dengan Desember 2022. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa meningkat. Hal ini terlihat pada persentase ketuntasan tes pada masing-masing kompetensi. Pada pra siklus ketuntasan siswa sebesar 10,0%, siklus 1 ketuntasan siswa sebesar 30%, siklus 2 ketuntasan siswa sebesar 70% dan pada siklus 3 ketuntasan siswa sebesar 100%. Dari hasil tersebut terbukti bahwasanya penggunaan model pembelajaran Problem based Learning bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Problem Based Learning
PENDAHULUAN
Pelaksanaan pembelajaran saat ini telah mengalami perubahan, dimana siswa tidak hanya dianggap sebagai objek pembelajaran semata, tetapi harus diberikan peran aktif serta dijadikan mitra dalam proses pembelajaran sehingga siswa bertindak sebagai peserta didik yang aktif sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif.
Pelajaran PAI sering dianggap siswa sebagai pembelajaran yang membosankan, padahal sebenarnya siswa menginginkan memperoleh informasi tentang hal di sekitarnya tentang keadaan yang sebenarnya. Siswa cenderung pasip dalam proses pembelajaran yang berada di dalam kelas, sehingga berdampak terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yang di peroleh dirasa masih sangat kurang dan jauh di bawah KKM. Ketika pembelajaran berlangsung siswa hanya mendengar dan melihat bagaimana guru menjelaskan suatu pokok bahasan dan siswa terbiasa selalu menerima penjelasan dari guru. Ketika ditanyakan apakah ada yang belum mengerti, mereka hanya diam, diam karena sudah faham atau takut untuk menjawab dan mengajukan pertanyaan.
Proses pembelajaran PAI di kelas X IPA SMA Al-Amin palur masih berpusat pada guru. Banyak siswa yang pasif dalam mengikuti proses pembelajaran seperti diam, tidah mau bertanya dll. Dari data nilai ulangan semester genap pada tahun pelajaran 2022/2023 di dapat nilai > 70 sesuai KKM adalah 2 siswa dari 10 siswa atau 20% sedangkan yang belum tuntas sebanyak 8 siswa atau 80%. Berdasarkan hasil analisis terhadap rendahnya hasil belajar siswa, hal tersebut disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh guru/pembelajaran yang berpusat pada guru. Dalam pembelajaran tersebut suasana kelas cenderung teacher centered yang mana siswa menjadi lebih pasif.
Dalam pembelajaran menggunakan Pembelajaran Problem Based Learning yang di paparkan oleh I wayan Dasna dan Sutriana (2011) pembelajaran Problem Based Learning adalah pembelajaran yang menggunakan masalah factual sebagai suatu kontek bagi siswa untuk belajarnberfikir kritis dan terampil dalam pemecahan masalah, sehingga mereka memperoleh pengetahuan dan konsep – konsep yang esensial dari materi pembelajaran. Pada dasarnya Ketika siswa dimotivasi untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam materi tersebut, maka akan semakin mudah dalam memahami materi yang disampaikan, sehingga hasil belajar siswa juga akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Dalam mengukur hasil belajar yang berupa pemahaman pembelajaran dikatakan berhasil ada enam tahapan diantaranya yang di paparkan oleh Indrawati dalam Susanto ( 2018) 1) melakukan evaluasi, 2) mengukur tujuan pembelajaran, tujuan tersebut berupa hasil belajar siswa, 3) alat yang digunakan bisa berupa tes lisan dan tulis.
Beberapa hasil penelitian berikut menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa diantaranya adalah.’ Penelitian dengan judul” Upaya meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan menggunakan Metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di MAN 12 Jakarta barat ( Achmad Saifudin, 2018) menunjukkan hasil dengan metode tersebut siswa lebih aktif serta berfikir vkritis dalam proses pembelajaran menggunakan metode PBL dalam pembelajaran kimia. Skripsi yang dirujuk oleh Sujud Supriyanto ( 2016), penelitian dengan judul” Peningkatan hasil belajar dengan metode Problem Based Learning dan media pembelajaran Sorting pada kelas XII Program keahlian Otomasi SMK N 12 Depok menunjukkan hasil hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem based Learning mendapatkan nilai rata – rata 85 -90 %, hal ini culup jelas bahwasanya dengan menggunakan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil kajian penelitian diatas, dan melihat hasil kondisi yang nyata ternyata guru kurang memberikan perhatian terhadap metode yang digunakan, guru masih cenderung menggunakan metode yang monoton dan klasikal. Untuk itu perlu mendesain dalam pembelajaran khususnya menggunakan metode Problem Based learning ini, faktanya dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dikategorikan berhasil dan efektif. Untuk itulah penelitian ini berupaya untuk menganalisis peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning kelas X IPA di SMA Al-Amin Palur.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penelitian Tindakan Kelas merupakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan belajar PAI. Secara umun dalam PTK guru harus menentukan model pembelajaran yang bisa digunakan. Pemilihan model pembelajaran dalam PTK harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan dan di sesuaikan dengan permasalahan yang akan di cari jalan keluarnya.
PTK sendiri biasanya dilaksanakan beberapa siklus sampai permasalahan belajar benar – benar dapat diatasi dengan baik. PTK yang berhasil biasanya ditandai dengan adanya perubahan dan peningkatan kualitas belajar, jika pembeajaran PAI dirasa begitu – begitu saja berarti pelaksanaan PTK belum maksimal, maka perlu menambah siklus atau menggunakan metode yang relevan.
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar PAI Siklus I
Analisis data setelah melakukan perbaikan pada siklus I menggunakan model Pembelajaran Problem Based Learning mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
No | Interval | Frekuensi | Persentase | Keterangan |
1 | >70 | 2 | 20% | Tuntas |
2 | <70 | 8 | 80% | Tidak tuntas |
jumlah | 10 | 100% | ||
Nilai Maksimum | 72 | |||
Nilai minimum | 52 |
Tabel 1 di atas terlihat terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari 10 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 2 siswa yang tuntas atau mampu mencapai KKM 70, dan 8 siswa yang tidak tuntas atau masih berada dibawah KKM. Nilai tertinggi yang dicapai siswa sebesar 72 dan nilai terendah 52.
Analisis Ketuntasan Hasil belajar PAI Siklus II
Berdasarkan analisis data setelah melakukan perbaikan pada Siklus II, terjadi peningkatan hasil belajar siswa, jika dibandingkan dengan hasil belajar Pra Siklus dan siklus I. untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
No | Interval | Frekuensi | Persentase | Keterangan |
1 | >70 | 7 | 70% | Tuntas |
2 | <70 | 3 | 30% | Tidak tuntas |
jumlah | 10 | 100% | ||
Nilai Maksimum | 82 | |||
Nilai minimum | 65 |
Tabel 2 di atas terlihat terjadi peningkatan hasil belajar siswa diketahui dari 10 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 7 siswa tuntas atau mampu mencapai KKM dan 3 siswa tidak tuntas atau masih dibawah KKM. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 82 dan nilai terendah 65.
Analisis ketuntasan Belajar PAI siklus III
Berdasarkan analisis data setelah melakukan perbaikan pada Siklus III, terjadi peningkatan hasil belajar siswa, jika dibandingkan dengan hasil belajar Pra Siklus dan siklus I. untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus III
No | Interval | Frekuensi | Persentase | Keterangan |
1 | >70 | 10 | 100% | Tuntas |
2 | <70 | 0 | 0% | Tidak tuntas |
jumlah | 10 | 100% | ||
Nilai Maksimum | 100 | |||
Nilai minimum | 80 |
Tabel 3 di atas terlihat terjadi peningkatan hasil belajar siswa diketahui dari 10 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 10 siswa tuntas atau mampu mencapai KKM dan Nilai maksimum yang diperoleh siswa sebesar 100 dan nilai minimum yang diperoleh siswa sebesar 80
Analisis komparatif
Berdasarkan hasil analisis belajar dari Pra Siklus, Siklus I,II,III di beroleh data kuantits hasil belajar dari Pra Siklus, Siklus I,II,III, untuk rincianya dapat dilihat dari tabel 4.
Tabel 4. Analisis komparatif ketuntasan hasil belajar Pra Siklus, Siklus I,II,III siswa kelas X IPA SMA Al-Amin Palur Tahun Pelajaran 2022/2023
no | ketuntasan | Pra Siklus | Siklus I | Siklus II | Siklus III |
Tuntas | 0 | 3 | 7 | 10 | |
Tidak Tuntas | 10 | 7 | 3 | 0 | |
Persentase Ketuntasan | 10% | 30% | 70% | 100% | |
Persentase Tidak Tuntas | 10% | 70% | 30% | 0% |
Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa adanya dengan melakukan perbaikan menggunakan model pembelajaran Problem based Learning hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Al-Amin Palur mengalami peningkatan pada setiap siklus. Pada pra siklus siswa yang mengalami tuntas sebesar 0%, yang tidak tuntas sebesar 100%, kemudian pada Siklus I siswa yang Tuntas sebesar 30 %, dan yang tidak tuntas 70%, kemudian pada Siklus II, siswa yang tuntas sebesar 70% dan tidak tuntas sebesar 30%,oleh sebab itu di laksanakan perbaikan pada siklus III, pada siklus III ini terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar yaitu siswa yang tuntas sebesar 100% dan yang tidak tidak tuntas 0%. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat dikatakan berhasil karena hasil belajar siswa mencapai persentase 90,1%.
Ketuntasan hasil belajar siswa yang dilakukan pada siklus III, yakni, Pra Siklus sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, dapat diperoleh hasil belajar siswa yang tuntas sebesar 0% dan yang tidak tuntas sebesar 100%. Setelah diadakan perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning terjadi peningkatan Siklus I yang tuntas sebesar 30 % dan yang tidak tuntas sebesar 70%, karena hasil yang dicapai belum memenuhi indikator yang di tentukan jadi perlu perbaikan dengan SiklusII dengan menggunakan indikator yang berbeda, diperoleh siswa yang tuntas sebesar 70% dan yang tidak tuntas sebesar 30%. Jumlah persentase belum memenuhi indikator pencapaian maka perlu perbaikan pada Siklus III, dengan indikator yang berbeda di dapat siswa yang tuntas sebesar 100% dan yang tidak tuntas sebesar 0%, hal ini telah mencapai indikator pencapaian yang telah dilakukan peneliti.
Hasil menelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa menggunkan model pembelajaran Problem Based Learning terbukti meningkat. Hal itu bisa dilihat dari tabel yang sudah di sajikan oleh peneliti.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem based Learning dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada materi Menjaga Martabat Manusia dengan Menghindari Pergaulan Bebas dan Zina Siswa kelas X IPA SMA Al-Amin palur Tahun Pelajaran 2022/2023. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai belajar PAI siswa setelah diberikan Tindakan pada setiap Siklus. Keberhasilan hasil belajar PAI pada setiap diberi Tindakan yaitu pada Pra Siklus tidak ada Siswa yang tuntas, kemudian pada Siklus I deperoleh 30% yang tuntas, kemudian pada Siklus II terjadi peningkatan menjadi 70% yang tuntas dan 30% tidak tuntas, sedangkan pada Siklus III terjadi peningkatan yang signifikan menjadi 100% yang tuntas. Hal ini terjadi karena beberapa Langkah penggunaan model pembelajaran Problem based learning sudah terlankasa dengan baik. Seperti: (1) siswa pendengarkan penjelasan yang diberikan guru. (2) siswa aktif dalam pemecahan masalah yang diberikan guru. (3) siswa duduk secara kelompok untuk menyelesaikan masalah tersebut. (4) siswa mendefinisikan dan mengorganisasian tugas yang berhubungan dengan masalah. (5) siswa mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan masalah. (6) siswa Menyusun laporan secara kelompok dan menyajikan didepan kelas dan berdiskusi dalam kelas. Saran peneliti yang telah dilakukan adalah agar guru menggunakan model pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran sehingga dapat membantu siswa untuk menerapkan ilmu yang telah diberikan dikehidupan nyata.
DAFTAR PUSTAKA
I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), dari http://lubisgrafura.wordpress.com. Diakses pada tanggal 10 Maret 2011
Indrawati dalam Susanto, konsep dasar hasil belajar: Bandung, 2018, PT Cemerlang perkasa
Beri Komentar